Saturday, June 20, 2009

TEKNIK CT. PERFUSI PADA PASIEN STROKE

Sejak mulai diperkenalkannya CT-scan pada awal tahun 1970-an oleh Geodfrey Hounsfield, CT-scan telah berkembang dengan pesat. Dengan mulai berkembangnya waktu scaning sampai dengan sub-second dan muncul munculnya tehnologi slip ring yang menyebabkan lahirnya spiral/helical pada tahun 1990 oleh Willy Kalender telah memungkan untuk melakukan pemeriksaan pada bermacam-macam aplikasi yang tidak memungkinkan dilakukan oleh CT-scan generasi konvensional. Meskipun demikian pada beberapa pemeriksaan tertentu seperti pemeriksaan kepala masih dapat dilakukan dengan variasi lama pemeriksaan tergantung pesawat CT-scan yang digunakan.
Secara umum pemeriksaan kepala/brain masih mendominasi pemeriksaan CT-scan dilapangan. Standar protokol pemeriksaan kepala/brain berdasarkan hasil survey pada beberapa rumah sakit yang memiliki CT-scan di Indonesia oleh Ardiyanto dan Lombardo tahun 2003 secara umum dilakukan dengan scanogram mulai dari basis cranium sampai dengan vertek. Pemeriksaan CT-scan dengan teknik Perfusi masing jarang dilakukan di Indonesia karena masih terbatasnya CT-scan yang dilengkapi dengan sofware perfusi.

- Persiapan pasien.
Seperti halnya prosedur Ct.kepala/brain pada umumnya, pemeriksaan Ct.Perfusi pada kasus stroke non hemoragik dilakukan tanpa persiapan khusus. Hanya benda-benda yang menimbulkan artefak seperti anting-anting, kaca mata, alat bantu dengar, jepit rambut dan lain-lainnya harus dilepas.

- Positioning
Pasien diposisikan supine diatas meja pemeriksaan dengan kepala dekat gantri.
Kepala diposisikan sehingga mid sagital plane sejajar dengan lampu indikator horizontal.
Lengan pasien dapat diatur diatas perut atau disamping tubuh. Untuk menghindari pergerakan pasien dilakukan dengan menempatkan kepala pada head holder dan straining straps untuk tubuh.
Demi kenyamanan pasien dapat diberi selimut.
Pesawat Ct.Scan yang dilengkapi dengan software Perfusi. Download makalah dari PC Anda


Thursday, June 18, 2009

APLIKASI ENTRY DATA PASIEN RADIOLOGI MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS


Microsoft access adalah suatu software yang dapat membantu kita membuat sebuah aplikasi database dalam waktu yang relative lebih singkat dan mudah. Kemudahan dalam membuat data base dengan MS Access disebabkan banyaknya fasilitas wizard yang cenderung user friendly dalam membangun sebuah aplikasi. Tidak seperti jenis bahasa pemrograman lainnya yang cenderung lebih sulit dalam pembuatan listing programnya. Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam pembuatan aplikasi yang terdiri dari lima langkah yaitu sebagai berikut :
Adapun konseptual yang menyangkut kebutuhan pembuatan aplikasi access entry data pasien radiologi adalah :


  1. Dapat atau mampu entering dan memberikan informasi mengenai data pasien.
  2. Dapat atau mampu entering dan memberikan informasi mengenai data jenis pemeriksaan roentgen.
  3. Dapat atau mampu entering dan memberikan informasi mengenai pemasukan biaya roentgen
  4. Dapat atau mampu entering dan memberikan informasi mengenai pengeluaran film roentgen.
  5. Menjawab kebutuhan informasi yang terklasifikasi diantaranya :
  • Dapat atau mampu mengklasifikasikan  jenis dan jumlah pemeriksaan (cranium, thorax, eks atas, abdomen, eks bawah, usg, ct scan).
  • Dapat atau mampu mengklasifikasikan jenis dan jumlah asal perawatan (rawat jalan, rawat inap, luar, puskesmas)
  • Dapat atau mampu mengklasifikasikan/memfilter jenis dan jumlah pasien (rawat jalan baru dan lama, rawat inap baru dan lama.
  • Dapat atau mampu mengklasifikasikan/memfilter asal kab/kota untuk wilayah
  • Dapat atau mampu mengklasifikasikan/ memfilter cara bayar pasien (askes, jamkesmas, Umum, asuransi lain, jamsostek, jaminan perusahaan, dan lain-lain).
  • Dapat atau mampu mengklasifikasikan jenis kelamin (laki/wanita).
  1. Dapat mengetahui jumlah masing-masing laporan tiap klasifikasi.
  2. Dapat menghasilkan grafik dari hasil laporan tiap klasifikasi. Download Makalah dari PC Anda