Friday, January 21, 2011

Aplikasi Sistem Point Sebagai Acuan Standarisasi Faktor Ekposi

Download MateriKenyataan di lapangan bahwa radiografer dalam membuat suatu radiograf dengan mengacu pada tabel yang telah ditentukan atau ditulis, sebagai acuan dalam melakukan eksposi atau pemotretan. Biasanya radiografer sulit mengingat kuantitas faktor eksposi yang sudah dituliskan atau ditabelkan dan mengalami kesulitan apabila menggunakan pesawat Sinar-X yang berbeda. Data dari tabel tersebut juga bukan dari perhitungan secara matematis, akan tetapi berdasarkan dari pengalaman dan kira-kira, sehingga sangat tergantung perasaan.
Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan bahwa terjadinya reject atau penolakan film sebesar 60 % disebabkan karena kesalahan kuantitas faktor eksposi. Dengan terjadinya pengulangan foto maka dosis yang diterima pasien akan semakin bertambah, dan juga hal ini menjadikan biaya yang dikeluarkan semakin banyak.

A. Masalah

1. Reject film akibat penentuan faktor eksposi yang tidak tepat termasuk tinggi
2. Perhitungan penentuan faktor eksposi dari Siement dan Dupont tidak pernah diajarkan
3. Perbedaan antara satu Radiografer dengan Radiografernya dalam pemahaman penentuan faktor eksposi.

B. Tujuan

Sistem poin bertujuan untuk menerapkan perhitungan faktor eksposi yang lebih logis sehingga dalam pengaturan kuantitas faktor eksposi dapat ditentukan dengan tepat dan akhirnya dapat menghasilkan suatu radiograf yang mempunyai kualitas yang optimal untuk mendukung diagnosa.

C. Manfaat Penulisan

1. Dapat diterapkan di rumah sakit untuk membantu radiografer dalam menentukan kuantitas faktor eksposi, sehingga kualitas radiograf yang dihasilkan lebih optimal dan bervariasi.
2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang radiofotografi khususnya
tentang penentuan faktor eksposi
Untuk makalah lebih lengkap silahkan klik Download Materi

Aplikasi 3D untuk Tata Letak Ruang X-Ray


Instalasi Radiologi adalah salah satu instalasi penunjang medis di suatu rumah sakit. Keberadaan instalasi radiologi ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu menegakkan diagnosa.
Selain ketersediaan prasarana dan peralatan penunjang diagnostik yang memadai, tata letak ruangan di instalasi radiologi merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan demi kelancaran dan efektifnya suatu pelayanan.
Dalam perencanaan dan pengembangan tata ruang instalasi radiologi di suatu rumah sakit, biasanya kedua hal tersebut , proses pengerjaannya dilakukan oleh seorang arsitek yang telah ditunjuk oleh pihak rumah sakit. Karena seorang arsitek tidak memiliki latar belakang ilmu radiologi, kadang-kadang hasil pengerjaan dari tata letak ruangan tersebut belum sesuai dengan standar ruang radiologi yang kita inginkan., misalnya tata letak ruang kamar gelap yang terlalu jauh dari kamar pemeriksaan, lebar pintu kamar pemeriksaan yang terlalu sempit, penempatan wastafel yang tidak sesuai, dsb.
Memang dalam proses perencanaan dan pengembangan tata letak ruangan di instalasi radiologi, pihak manajemen rumah sakit biasanya meminta saran kepada kita tentang tata letak ruangan yang sesuai dengan standar ruang radiologi. Namun jika kita dapat mempresentasikan dengan lebih detail disertai gambaran 3D tentang tata letak ruangan di instalasi radiologi seperti penempatan meja pemeriksaan, meja control, dan assesoris ruangan lainnya, tentu ini akan lebih memudahkan kita dalam mengkomunikasikan hal tersebut pada pihak manajemen rumah sakit, sehingga ketidaksesuaian pada hasil akhir pengerjaan pengembangan di instalasi radiologi dapat diatasi.


Untuk lebih memudahkan teman sejawat mempelajari Penggunaan Aplikasi Home Design silahkan Download dari PC Anda, beberapa link dibawah ini:


1. Cara Instalasi Program Home Design di komputer Anda


2. Dasar-dasar Penggunaan Aplikasi Home Design